Greenwich
Mean Time (GMT, Waktu Rata-rata
Greenwich) adalah rujukan waktu internasional yang pada mulanya didasarkan pada
waktu matahari di Greenwich yang kemudian didasarkan pada jam atom. Sistem
waktu yang mapan tersebut mempunyai sejarah panjang yang didukung konvensi
internasional dan kajian ilmiah untuk penyempurnaannya. Sampai pertengahan abad
19, masing-masing negara menggunakan sistem jam matahari sendiri dengan
menggunakan meridian masing-masing. Meridian adalah garis hubung utara-selatan
yang melalui zenit yang dilintasi matahari saat tengah hari. Untuk jaringan
transportasi kereta api jarak jauh yang mulai berkembang saat itu, pembuatan
sistem waktu baku antarwilayah diperlukan. Tanpa sistem waktu yang baku, jadwal
kereta api bisa kacau ketika memasuki wilayah yang menggunakan sistem waktu
berbeda. Hal itu terutama dirasakan oleh jaringan kereta api di Kanada dan
Amerika Serikat.
Kebutuhan sistem waktu baku tersebut yang
mendorong Sir Sandford Fleming, seorang teknisi dan perencana perjalanan kereta
api Kanada mengusulkan waktu baku internasional pada akhir 1870-an. Gagasan itu
kemudian dimatangkan dalam Konferensi Meridian Internasional di Washington DC
pada Oktober 1884 yang dihadiri perwakilan 25 negara (Austria-Hungaria, Brazil,
Chile, Kolombia, Costa Rica, Perancis, Jerman, Inggris, Guatemala, Hawii,
Italia, Jepang, Liberia, Meksiko, Belanda, Paraguay, Rusia, San Domingo,
Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, Amerika Serikat, Venezuela, dan Salvador).
Kesepakatan pokok (konvensi) pada konferensi tersebut adalah sebagai berikut:
Kesepakatan pokok (konvensi) pada konferensi tersebut adalah sebagai berikut:
Bersepakat menggunakan meridian
dunia yang tunggal untuk menggantikan banyak meridian yang telah ada.
Meridian yang melalui teropong
transit di Observatorium Greenwich ditetapkan sebagai meridian nol.
Semua garis bujur dihitung ke
Timur dan ke Barat dari meridian tersebut sampai 180 derajat. Semua negara menerapkan hari
universal. Hari universal adalah hari
matahari rata-rata, mulai dari tengah malam di Greenwich dan dihitung 24 jam. Hari nautika dan astronomi di mana
pun mulai dari tengah malam.
Semua kajian teknis untuk
mengatur dan menerapkan sistem desimal pembagian waktu dan ruang akan
dilakukan.Butir
ke-2 tidak mendapat kesepakatan bulat. San Dominggo menentang. Perancis dan
Brazil abstain.Saat ini sistem waktu telah ditetapkan dengan
24 waktu baku, secara umum setiap perbedaan 15 derajat garis bujur, waktunya
berbeda 1 jam. Dalam pelaksanaannya, waktu baku tersebut disesuaikan dengan
batas wilayah agar tidak memecah waktu di suatu wilayah. Pada 1928, dalam konferensi
astronomi internasional, berdasarkan kajian soal waktu, maka penamaan GMT
diubah menjadi Universal Time (UT). Rujukan waktunya tetap jam matahari, sehingga
tergantung rotasi bumi yang sebenarnya tidak konstan. Pada 1955 ditemukan jam
atom Caesium yang lebih stabil, sehingga selalu ada perbedaan dengan UT, walau
dalam skala yang sangat kecil dalam orde milisecond (seperseribu
detik). Pada akhir 1960-an sampai awal 1970-an banyak dilakukan kajian soal
waktu yang sinkron antara UT dan jam atom. Saat ini UT bukan lagi murni
didasarkan pada jam matahari, tetapi berdasarkan jam atom yang disinkronkan
dengan konsep jam matahari. Namanya menjadi UTC (Universal Time, Coordinated),
nama kompromi dari usulan dua bahasa: bahasa Inggris “CUT” untuk “coordinated
universal time” dan bahasa Perancis “TUC” untuk “temps universel coordonné”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar